
Tips Berkendara Aman diBulan Ramadhan Ala Honda Istana Motor Bandar Jaya
- Selasa, 20 April 2021
- Informasi - Kategori : Berita
Bandar Jaya - Beraktivitas di bulan Ramadhan menjadi tantangan tersendiri bagi Sobat Honda yang menjalani ibadah puasa. Pasalnya, potensi saat mengalami dehidrasi lebih besar dibandingkan hari biasa. Hal ini juga bisa mengurangi konsentrasi saat berkendara.
Akibatnya, tentu saja bisa menimbulkan insiden buruk. Selain menahan lapar dan dahaga, sifat emosi menjadi salah satu hal utama yang perlu dijaga saat bulan puasa.
Dalam unsur dasar keselamatan berkendara, para pengendara wajib menggunakan jaket, Helm dan sarung tangan serta membawa kelengkapan surat berkendara sebelum memulai perjalanan. Selanjutnya..
Kenali Rute Perjalanan : Kemacetan ibukota di pagi hari dan pada jam pulang kerja merupakan salah satu hal yang dapat menimbulkan emosi.
Hal ini dapat dihindari dengan menggunakan aplikasi berfitur Global Positioning System (GPS) yang dapat membantu pengendara melihat situasi jalur perjalanan, sehingga dapat memilih alternatif jalur perjalanan yang tepat dan aman, serta terhindar dari kemacetan.
Apabila pengendara harus menuju lokasi yang belum pernah didatangi, para pengendara sebaiknya pelajari situasi jalanan terlebih dahulu agar tidak membuang waktu karena tersesat di jalan dan terlalu lama berkendara.
Beristirahat : Meskipun panasnya udara di siang hari membuat ingin segera tiba di tujuan, pengendara tetap harus waspada terhadap ngantuk yang menyerang. Alangkah baiknya pengendara menepi terlebih dahulu dan beristirahat selama 10 menit.
Bagi pengendara yang melakukan perjalanan jauh dan melakukan perjalanan lebih dari 2 jam, disarankan untuk beristirahat minimal 20 -30 menit.
Hal ini bisa mengakibatkan terpancingnya emosi pengendara. Hal ini dapat dicegah, salah satunya dengan selalu berpikir positif terhadap pengguna sepeda motor atau kendaraan lainnya.
Bersikap Saat Berkendara : Sering kita lihat tindakan pengendara yang tidak patut untuk dijadikan contoh berkendara, misalnya menyerobot jalan, berkendara melawan arus, menggunakan bahu jalan, bahkan tidak mentaati rambu lalu lintas.
Pada kasus seperti ini, makna toleransi dan rasa sabar merupakan salah satu kunci yang perlu dikedepankan di dalam pemikiran para pengendara agar kepentingan sesama pengendara dapat terpenuhi dan menjaga kekhusyukan ibadah puasa selama bulan Ramadhan.